Guru kimia harus mampu mengkontekstualkan pembelajarannya. Kebaruan dalam penyampaian materi dapat berupa pemberian konteks yang bervariasi. Misalnya saat mengajarkan materi hidrokarbon, guru dapat beralih dari berbicara mengenai reaksi pembakaran bensin yang tanpa konteks menjadi projek mengeksplorasi dampak lingkungan saat pemerintah meresmikan kebijakan konversi minyak tanah menjadi LPG.